Silaturahim Kader Hidayatullah DIY dan Jawa Tengah Bagian Selatan di Pondok Pesantren Hidayatullah Yogyakarta


 


Sekitar 600 orang kader Hidayatullah DIY dan Jawa Tengah bagian selatan mengikuti silaturahim akbar di Pondok Pesantren Hidayatullah Yogyakarta, Jalan Palagan Tentara Pelajar 14,5 Balong Donoharjo Ngaglik Sleman DIY. Acara itu digelar dua hari: Jumat 10 Mei 2024 hingga Sabtu 11 Mei 2024.


Pada puncak acara hadir langsung Ketua Umum DPP Hidayatullah ustadz Dr. Nashirulhaq, Lc., M.A., Ketua Departemen Kepesantrenan DPP Hidayatullah ustadz Muhammad Syakir Syafi’i, Ketua DPW Hidayatullah DIY dan Jawa Tengah bagian selatan ustadz Abdullah Munir beserta jajaran pengurus, Ketua Dewan Murobbi Wilayah Hidayatullah DIY dan Jawa Tengah bagian selatan ustadz Fathurrahman beserta jajaran dewan murabbi, Ketua Dewan Pembina Yayasan As Sakinah Pondok Pesantren Hidayatullah Yogyakarta ustadz Budi Gunawan beserta pengurus dan seluruh civitas akademika, kader Hidayatullah dari berbagai unsur organisasi, pengurus 18 DPD se-DIY dan Jawa Tengah bagian selatan, Muslimat Hidayatullah, Pemuda Hidayatullah, Baitul Maal Hidayatullah, SAR Hidayatullah, Baitul Tamwil Hidayatullah, Lembaga Bantuan Hukum Hidayatullah, Baitul Wakaf Hidayatullah, Islamic Medical Service Hidayatullah, serta para tamu undangan yang memadati halaman sekolah SD IT Hidayatullah Yogyakarta.


“Bahagia dalam Dekapan Ukhuwah, Bersama Membangun Peradaban Islam” dipilih sebagai tema karena dua hal itulah tujuan diselenggarakannya acara, tutur ustadz Abdullah Munir. Insyaallah dengan ukhuwah beban dakwah terasa ringan, lalu peradaban Islam merupakan solusi yang ditawarkan Hidayatullah untuk umat. Guru dan karyawan di lingkungan pendidikan Hidayatullah tidak boleh hanya berhenti sebagai guru. Guru harus memiliki visi dan energi untuk membangun peradaban agar dakwah semakin berkembang dan semakin luas.


Sebelum memimpin doa, ustadz Fathurrahman mengulang pesan untuk kader Hidayatullah agar tak pernah melupakan tiga hal yaitu: Musyawarah, Mujahadah, dan Munajat.


Dalam orasinya selama satu setengah jam ustadz Dr. Nashirul Haq, Lc., M.A. menyampaikan rasa bahagianya bisa bertemu dengan kader-kader Hidayatullah DIY dan Jawa Tengah bagian selatan. Hidayatullah memiliki sejarah di Yogyakarta karena ustadz Abdullah Said mengajak sahabat-sahabatnya untuk mendirikan Hidayatullah saat mereka sedang belajar di Yogyakarta hingga akhirnya berdirilah pondok pesantren yang ada di Balikpapan.


Kita hadir untuk seluruh alam, kita tidak akan tenang jika tidak menyebarkan dakwah ke siapa saja, termasuk non muslim. Ulama membagi tiga macam umat: umat tho’ah (para aktivis), umat ijabah (kaum muslim), umat dakwah (seluruh manusia). Teman-teman yang masih muda harus berobsesi 50 tahun kedua Hidayatullah mulai memikirkan mancanegara. Dua tahun terakhir Departemen Hubungan Luar Negeri telah mengirim dai-dai muda khususnya ke negara-negara Asean. Meskipun belum berdampak besar, setidaknya sudah mulai dirintis.


Keutaman itu ada pada perintis meski orang yang melanjutkan bisa melakukan lebih baik. Siapa yang merintis satu kebaikan maka baginya pahala dan pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala yang melanjutkan dan mengikutinya itu. Jadilah perintis, tidak harus merintis pesantren, merintis apa saja, boleh merintis bagian tertentu dari pesantren. Jaringan rumah quran merupakan dakwah paling mudah karena rata-rata semua kader bisa mengajar Al Quran.


Menurut pak JK Hidayatullah merupakan ormas tercepat jaringannya, selama 25 tahun sudah menusantara. Militansi kader Hidayatullah seperti Kopassus, modalnya tiket dan ransel. Kalau ada pulau kosong tidak ada penghuninya, kasih saja kader Hidayatullah.

“Hidayatullah memang tidak sebesar ormas lain terutama Muhammadiyah dan NU, tapi karena kekuatan jamaah, Hidayatullah diakui kader-kadernya paling militan dan jaringannya paling kuat, bahkan lahan dakwah yang menantang banyak dikerjasamakan dengan Hidayatullah,” terang ustadz Nashirul Haq.


Doktrin ustadz Abdullah Said kepada para santrinya, “Sai saja, kerja keras dan terus berjalan memperluas relasi dan komunikasi, maka pasti air zam-zam itu akan muncul.”

Modal generasi awal ialah keyakinan, “In tanshurullaha yanshurkum wa yutsabbit aqdamakum. Tidak mungkin kita memperjuangkan agama Allah, tidak ditolong oleh Allah.”


Sudah saatnya spirit para kader awal yang merintis dengan penuh keyakinan dan ketaatan, dipadukan dengan ilmu dan managerial skills. Untuk merintis butuh keyakinan, untuk mengembangkan butuh pengelolaan. Selain tarbiyah ruhiyah, tsaqofiyah/ aqliyah dan jasadiyah, juga perlu tarbiyah idariah/ qiyadiyah, Kader hidayatullah harus memiliki tiga kompetensi: Teacher (Mengajar), Leader/ Manager (Memimpin), Entrepreneur (Bisnis).


Selanjutnya tantangan bagi orang yang berjama’ah ialah ukhuwah, yaitu potensi munculnya hasud, solusinya adalah regulasi untuk menegakkan keadilan agar tidak terjadi perbedaan yang menimbulkan hasud. Hindari dzon/ prasangka, tajassus/ mencari kesalahan, ghibah/ membicarakan, tahasus/ mencari isu sensitif.


Upaya-upaya yang diajarkan Nabi untuk menguatkan ukhuwah:

  1. Bersalaman

  2. Wajah berseri di depan saudara

  3. Mengungkapkan cinta

  4. Saling memberi hadiah

  5. Mendoakan secara rahasia

  6. Memberi ucapan selamat

  7. Tidak menunjukkan kesedihan

  8. Menyenangkan hati orang lain

  9. Menyembunyikan aib

  10. Saling menolong

  11. Mendahulukan orang lain walaupun juga dalam keadaan membutuhkan


Dipandu oleh ustadz Muhammad Rifki Saputra yang juga Kepala Madrasah MTs Hidayatullah Yogyakarta sekaligus Ketua Departemen Pendidikan DPW Hidayatullah DIY dan Jawa Tengah bagian selatan, puncak acara Silaturahim Kader Hidayatullah DIY dan Jawa Tengah bagian selatan berlangsung meriah dengan hiburan penampilan seni hadroh oleh santri-santri Pondok Pesantren Cahya Quran Pakem Sleman.


Berikut ini tautan siaran langsung yang bisa ditonton ulang melalui Channel YouTube Posdai Jogja:

https://www.sdithidayatullah.net/2024/05/Siaran-Langsung-Puncak-Acara-Silaturahim-Kader-Hidayatullah-DIY-dan-Jawa-Tengah-Bagian-Selatan-Sabtu-11-Mei-2024-di-Pondok-Pesantren-Hidayatullah-Yogyakarta.html


Dokumentasi video:



 
Link.