Menghadapi Anak Yang Banyak Bertanya



Apa yang paling diperlukan oleh anak agar memiliki kematangan ilmu dan kemuliaan jiwa? Lisan yang senantiasa bertanya dan hati yang senanti berpikir untuk menemukan kebenaran, memahami tuntunan dan meraih keutamaan. Dua hal inilah kunci meraih ilmu sebagaimana disampaikan oleh Ibnu ‘Abbas radhiyaLlahu ‘anhuma.
Apa yang perlu kita perhatikan? Begitu masuk usia 2 tahun, anak pada umumnya akan banyak bertanya. Sudah dijawab, masih bertanya lagi. Disuruh pun ia bertanya. Ini semua merupakan persiapan untuk benar-benar memiliki tamyiz alias kemampuan membedakan baik dan buruk serta benar dan salah dengan akalnya, begitu ia memasuki usia mumayyiz di usia 7 tahun.
Jadi, kalau anak banyak bertanya dan terus mengejar jawaban sampai ia puas begitu memasuki usia dua tahun, itu menandakan anak normal. Anak bersiap memasuki masa mumayyiz. Bukan masa-masa membangkang (orang menganggap fase pembangkangan) ketika anak berontak dari suruhan ataupun perkataan orangtua.
Sambutlah masa ini dengan baik. Tanggapi pertanyaannya dengan jawaban yang mencerdaskan sekaligus menjadikan anak berpikir pada aras lebih tinggi. Begitu pula ketika anak menolak melakukan apa yang kita suruh, ini merupakan kesempatan untuk mengasah ketajaman akalnya. Berikanlah pertanyaan yang membimbing ia memahami dan meraih ilmu.
Penulis: Mohammad Fauzil Adhim Sumber: https://www.facebook.com/share/p/ryKv34ukpzGJxSKF/
 
Link.