Merenungi permisalan dari Nabi ﷺ mengenai hati dan ilmu. Hati diumpamakan seperti tanah, sementara ilmu ibarat hujan. Hujan di atas tanah yang baik akan menumbuhkan tetumbuhan dan rerumputan yang banyak. Maka pelajaran penting sebagai orangtua maupun guru adalah, menyiapkan hati sangat penting agar tumbuh pada diri anak berbagai inisiatif dan kehendak melakukan amal shalih setiap kali ilmu disampaikan kepadanya.
Dalam Ususut Tarbawiyah, ada 5 prinsip dasar yang sifatnya berurutan. Yang pertama berhubungan dengan hati, sementara yang kedua berkaitan dengan pemahaman dan motivasi meskipun terangkum pada satu kata, yakni ‘ilmu. Tetapi ilmu dalam kaitannya dengan prinsip dasar mendidik anak bukan hanya mencakup pemahaman.
Prinsip ketiga, yakni ‘ubudiyah, kembali berhubungan dengan hati. Sementara prinsip keempat, dalam hal ini tathbiq (تطبيق), berkenaan dengan penerapan dan praktek sehari-hari. Karena itu dapat dipahami mengapa yang paling penting untuk kita perhatikan secara serius pada anak adalah gharsul hubb (penanaman kecintaan) terhadap kebaikan maupun ‘amal shalih secara umum. Bukan pembebanan serangkaian tindakan yang harus dilakukan anak setiap hari sampai-sampai ada daftar periksa perilaku (behavior check list) yang sangat banyak. Setiap hari.
Psikologi mazhab behaviorisme (menarik ya, ilmu pengetahuan pun ada mazhabnya) memang menekankan pada mekanisme pembiasaan. Tetapi banyak catatan berkenaan dengan pembebanan serangkaian daftar perilaku yang sangat ketat dan harus dijalankan oleh anak. Salah satunya berkenaan dengan kesejahteraan mental anak di usia-usia berikutnya.
Penulis: Mohammad Fauzil Adhim
Sumber: https://www.facebook.com/share/p/Q7Lzp8n9D3LF2vsf/