Kemandirian Pendanaan Berkelanjutan pada Sebuah Organisasi


 DALAM setiap organisasi, baik itu perusahaan, lembaga pendidikan, organisasi nirlaba, ataupun berupa komunitas kecil, apalagi negara keberadaan pendanaan memiliki peran yang sangat vital. Sehingga dana dapat diibaratkan bagaikan darah yang menghidupi seluruh organ dan jaringan tubuh manusia, mengantarkan oksigen dan nutrisi vital untuk keberlangsungan hidup, sekaligus memastikan setiap bagian berfungsi dengan baik. Tanpa pendanaan yang cukup dan terdistribusi dengan baik, hampi dapat dipastikan bahwa sebuah organisasi akan kesulitan menjalankan operasional dan mencapai tujuannya.

Oleh karenanya, keberadaan pendanaan ini menjadi penting ketersediannya untuk disistribusikan ke seluruh elemen organisasi secara merata dan proporsional. Tak boleh ada  elemen dalam organisasi yang kekurangan dan tak boleh ada yang berlebih. Ketidakseimbangan dalam distrubusi, dapat mengakibatkan penyakit dalam tubuh, menghambat fungsi dan kinerja organisasi, tidak jarang menyebabkan bagian tubuh tertentu menjadi lumpuh bahkan diamputasi.

Konsekwensinya, manajemen puncak organisasi harus berupaya semaksimal mungkin untuk senantiasa menjamin keberadaan dan ketersediaan pendanaan ini. Selain itu, diversifikasi sumber pendanaan juga menjadi salah satu kunci utama dalam masalah pendanaan ini. Mengandalkan hanya pada satu sumber saja, bagaikan berjalan di atas tali tipis, penuh risiko dan ketidakpastian, selanjutnya dapat mengantarkan organisasi untuk terjerembab ke lembah kematian.

Sumber Pendanaan yang Sehat dan Berkelanjutan

Organisasi yang kuat adalah organisasi yang mampu mandiri secara finansial. Sumber pendanaan yang ideal berasal dari usaha dan sumber internal organisasi, seperti iuran anggota, temasuk berbagai bentuk usaha di bidang sosial, pendidikan, kesehatan, dakwah, zakat, infaq, shadaqah dan waqaf serta berbagai layanan sosial lainnya. Pada yang sama juga mengharuskan organisasi mengembangkan berbagai jenis bisnis produktif mulai dari investasi di berbagai sektor usaha yang menguntungkan, hingga program-program danan berbayar lainnya yang ditawarkan oleh organisasi, termasuk melalui kerjasama dengan pihak lain yang saling menguntungkan.

Selanjutnya, pendapatan melalui keuntungan dari usaha internal tersebut akan melahirkan pendanaan organisasi yang memberikan daya tahan bagi organisasi, sekaligus memberikan kebebasan bagi organisasi untuk menentukan arah dan prioritas program sesuai dengan visi dan misinya, tanpa tekanan dan dikendalikan oleh kepentingan dari pihak luar manapun juga. Pada saat yang sama juga menciptakan stabilitas finansial yang memungkinkan organisasi untuk bertahan jika terjadi situasi krisis terutama ketika pendanaan eksternal menurun.

Namun, sekali lagi sebagaimana dijelaskan di atas, maka diversifikasi sumber pendanaan tetaplah penting. Mendapatkan dana dari hibah, donasi, bantuan eksternal termasuk dari pemerintah, corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan, serta sponsorship, dan berbagai jenis dana eksternal lainnya dapat membantu organisasi untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan skalanya. Dengan catatan, beragam sumber eksternal tersebut tidak terikat dengan perjanjian yang menyebabkan organisasi kehilangan ruh dan jatidirinya, apalagi mengakibatkan melenceng dari visi dan misi organisasi itu sendiri.

Dana Bukan Segalanya, Tapi Segalanya Perlu Dana

Memang benar bahwa dana bukan segalanya dalam organisasi. Faktor-faktor lain seperti kepemimpinan, budaya organisasi, manajemen organisasi serta sumber daya manusia yang kompeten juga sangat menentukan keberhasilan sebuah organisasi. Namun, hampir semua aspek dalam organisasi realitasnya, seringkali akan berhubungan dengan kebutuhan akan dana. Program-program yang inovatif, pembiayaan dakwah dan kegiatan sosial, pembinaan dan pelatihan untuk anggota, kegiatan operasional sehari-hari, hingga infrastruktur fisik, dan berbagai jenis program lainnya, pada kenyataannya, semuanya memerlukan pendanaan.

Tanpa dana yang memadai, maka banyak inisiatif dan program potensial di atas tidak dapat diwujudkan dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi setiap organisasi untuk memiliki strategi pendanaan yang jelas dan efektif. Ini juga melibatkan perencanaan keuangan yang matang, diversifikasi sumber pendapatan, dan pengelolaan dana yang transparan dan akuntabel.

Dengan demikian maka, semakin jelas bahwa dana dibutuhkan untuk membiayai berbagai kegiatan program dan operasional sebagai diuraikan di atas, dan faktanya dalam berbagai program memang kebanyakan bersifat cost center. Sehingga kehadiran dana ini, sekaligus juga diperlukan untuk menjalankan program dan kegiatan yang bertujuan untuk mencapai visi dan misi organisasi.

Distribusi Proporsional

Hal yang tidak kalah penting adalah, berapapun pendanaan yang dimiliki oleh organisasi, maka distribusi dana dalam organisasi harus dilakukan dengan cermat dan proporsional. Biasanya organisasi juga memiliki regulasi terkait mekanisme distribusi pendanaan ini. Tetapi tidak jarang organisasi yang tidak mampu menimplementasikan secara baik dan proporsional, karena gagal  paham dalam mengindentifikasikan sekala prioritas, disamping juga kerapkali ketidakpahaman urgensi pendanaan pada level departemen ataupun bagian/unit dalam organisasi, yang menyebabkan salah paham bahkan disharmonis dalam organisasi.

Sebagaimana dijelaskan di atas, maka mesti kembali kepada perumpamaan dana  seperti darah yang harus mengalir ke seluruh tubuh secara seimbang, dana dalam organisasi juga harus dialokasikan ke setiap departemen dan bidang/unit sesuai kebutuhan dan prioritasnya. Jika ada bagian yang kekurangan dana, maka kinerja bagian tersebut akan terganggu, dan pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja seluruh organisasi. Sebaliknya, jika ada bagian yang menerima dana berlebihan, hal ini bisa menyebabkan ketidakseimbangan dan inefisiensi.

Distribusi yang tidak proporsional dapat menimbulkan berbagai “penyakit” dalam organisasi, seperti ketimpangan sumber daya, ketidakpuasan antar departemen, dan penggunaan dana yang tidak efektif. Oleh karena itu, manajemen dana harus dilakukan dengan prinsip keadilan dan efisiensi, memastikan bahwa setiap bagian organisasi mendapatkan dana sesuai dengan kebutuhan dan kontribusinya terhadap pencapaian visi dan misi organisasi. Dan dalam satu tarikan nafas juga wajib melakukan laporan yang transparan dan akuntabel.

Penutup

Akhirnya, jelas bahwa dana memainkan peran yang sangat vital dalam kehidupan organisasi. Ibarat darah yang mengalir dalam tubuh, dana harus didistribusikan secara proporsional dan bijaksana untuk memastikan kesehatan dan kelangsungan organisasi. Upaya untuk menjamin pendanaan yang cukup dan berkelanjutan harus menjadi prioritas utama, dengan mengandalkan sumber-sumber internal yang kuat dan beragam.

Organisasi yang mampu mengelola dana dengan baik akan memiliki fondasi yang kokoh untuk mencapai tujuan-tujuannya, beradaptasi dengan perubahan, dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat. Oleh karena itu, pengelolaan dana yang efektif bukan hanya tentang keberhasilan jangka pendek, tetapi juga tentang keberlanjutan dan kemandirian organisasi dalam jangka panjang.[]

*) ASIH SUBAGYOpenulis adalah Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Organisasi Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah

 
Link.